Situbondo
SITUBONDO
Kabupaten Situbondo, adalah sebuah kabupaten di Jawa Timur, Indonesia dengan pusat pemerintahan dan
ibu kota kabupaten terletak di Kecamatan Situbondo.[4][5]
Kabupaten ini terletak di daerah
pesisir utara pulau Jawa, di kawasan Tapal Kuda dan
dikelilingi oleh perkebunan tebu, tembakau, hutan lindung Baluran dan lokasi
usaha perikanan. Dengan letaknya yang strategis, di tengah jalur transportasi
darat Jawa-Bali, kegiatan perekonomiannya tampak aktif. Situbondo mempunyai
pelabuhan Panarukan yang
terkenal sebagai ujung timur dari Jalan Raya Pos Anyer-Panarukan di
pulau Jawa yang dibangun oleh Daendels pada era kolonial Belanda.
Etimologi
Terdapat 2 pendapat yang mengatakan
tentang asal nama Situbondo:
·
Dari nama seorang pangeran asal
Madura yang bernama Aryo Gajah Situbondo, yang makamnya ditemukan di wilayah
kota.[5]
·
Berasal dari kata siti bondo,
yang berarti tanah yang mengikat, untuk menegaskan bahwa daerah ini
menarik setiap pendatang yang tiba untuk menetap di Situbondo.[5]
Sejarah
Konon, Situbondo pada zaman dahulu
merupakan suatu situ atau danau besar. Pada zaman kejayaan kerajaan-kerajaan
Jawa, Situbondo merupakan bagian dari konflik-konflik perebutan wilayah dan
kekuasaan kerajaan Majapahit dengan kerajaan Blambangan,
dan di daerah inilah diyakini perang Paregreg sebagai bagian dari
kehancuran Majapahit terjadi.
Penduduk Situbondo berasal dari
beragam suku, mayoritas berasal dari suku Madura. Pada tahun 1950 sampai 1970-an,
kehidupan perekonomian kebanyakan ditunjang oleh industri gula dengan adanya 6
perkebunan dan pabrik gula di sekelilingnya, yaitu di Asembagus, Panji, Olean, Wringin Anom, Demas, dan
Prajekan. Dengan surutnya industri gula pada
tahun 1980 dan 1990-an, kegiatan perekonomian bergeser ke
arah usaha perikanan. Usaha pembibitan dan pembesaran udang menjadi tumpuan
masyarakat.
Mangga manalagi, gadung, dan arumanis dari
Situbondo sangat terkenal dan banyak dicari oleh penggemar buah.
Sampai saat ini potensi ekonomi dari perkebunan mangga tersebut masih ditangani
secara industri rumah tangga, belum dalam skala industri perkebunan.
Beberapa potensi kekayaan alam
lainnya masih "menganggur". Ditengarai kandungan minyak bumi di Kabupaten Situbondo
(sekitar Olean) cukup melimpah. Masyarakat Situbondo menunggu investor untuk datang dan mengeksplorasi
kekayaan alam yang sampai sekarang "masih tersembunyi".
Masyarakat Jawa Timur banyak mengenal
Situbondo dari pantai Pasir Putih, suatu tempat rekreasi pantai yang berjarak
kurang lebih 23 km di sebelah barat Situbondo. Pasir Putih terkenal dengan
pantainya yang landai dan berpasir putih. pada tahun 1960 hingga 1970-an masih
banyak habitat laut yang bisa ditemukan dipantai ini. Kuda laut dan batu karang
cantik berwarna warni banyak dijual di akuarium penjual ikan hias setempat,
tetapi kini makhluk tersebut tidak dapat ditemui lagi.
Perubahan nama
Pada mulanya nama Kabupaten Situbondo
adalah kabupaten Panarukan dengan ibu kota Situbondo, sehingga pada masa
pemerintahan Belanda oleh Gubernur Jendral Daendels (± th 1808–1811) yang membangun
jalan dengan kerja paksa sepanjang pantai utara pulau Jawa dikenal dengan
sebutan "Jalan Anyer – Panarukan" atau lebih dikenal dengan "Jalan
Daendels", kemudian seiring waktu berjalan barulah pada masa
Pemerintahan Bupati Achmad Tahir (± th 1972) diubah menjadi Kabupaten Situbondo
dengan ibu kota Situbondo berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor. 28 / 1972
tentang Perubahan Nama dan Pemindahan Tempat Kedudukan Pemerintah Daerah.
Kediaman Bupati Situbondo pada masa
lalu beluml berada di lingkungan Pendopo Kabupaten, tetapi masih menempati
rumah pribadinya. Pada masa Pemerintahan Bupati Raden Aryo Poestoko Pranowo (±
th 1900–1924), dia memperbaiki Pendopo Kabupaten sekaligus membangun Kediaman
Bupati dan Paviliun Ajudan Bupati hingga sekarang
ini, kemudian pada masa Pemerintahan Bupati Drs. H. Moh. Diaaman, Pemerintah
Kabupaten Situbondo memperbaiki kembali Pendopo Kabupaten (± th 2002).[5]
Kota
Ibu kota Kabupaten Situbondo ialah
Kecamatan Situbondo, tetapi demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat juga
peningkatan infrastruktur seperti, pembangunan dan perbaikan pasar, taman kota,
lalu lintas, dan lainnya. Pemkab Situbondo juga telah meresmikan Second
City Of Situbondo yaitu Kecamatan Besuki wilayah barat dan Kecamatan Asembagus di
wilayah timur.
Kecamatan
Terdapat 17 kecamatan di kabupaten
ini, yakni:
1.
Kecamatan Banyuglugur
2.
Kecamatan Jatibanteng
3.
Kecamatan Sumber Malang
4.
Kecamatan Besuki
5.
Kecamatan Suboh
6.
Kecamatan Mlandingan
7. Kecamatan Bungatan
8.
Kecamatan Kendit
9.
Kecamatan Panarukan
10.Kecamatan Situbondo
11. Kecamatan Panji
12.
Kecamatan Mangaran
13.
Kecamatan Kapongan
14.
Kecamatan Arjasa
15.
Kecamatan Jangkar
16.
Kecamatan Asembagus
17.
Kecamatan Banyuputih
Pariwisata
Motto Pariwisata Situbondo adalah
"East Side of Paradise". Banyak potensi wisata yang terdapat di
Kabupaten Situbondo, yaitu:
Wisata Alam
Wisata Alam Taman Nasional Baluran
1.
Gunung Baluran
2.
Savana Bekol
3.
Pantai Bama
4.
Pantai Bilik
5.
Forever Green Forest
6.
Goa Jepang
7. Curah Tangis
Wisata
Alam Bahari
1.
Pantai Pasir Putih
2.
Pantai Berigheen
3.
Pantai Pathek
4.
Pantai Banongan
5.
Pantai Bama
6.
Pantai Lempuyang
7. Pantai Tangsi
8.
Pantai Tampora
9.
Pantai Keperan
10.Pantai
Bilik
11. Pantai Pasir Putih
12.
Kampung Kerapu Klatakan
13.
Bendungan Curah Cottok
14.
Pemandian Taman
15.
Air Terjun Telempong
16.
Arung Jeram Samir Indah
17.
Cikasur Savana Sumbermalang
18.Plaza
Rengganis Sumbermalang
19.Pelabuhan
Panarukan
20.
Pelabuhan Kalbut
21.
Pelabuhan Jangkar
22.
Pelabuhan Besuki
Wisata
Alam Pegunungan
1.
Puncak Rengganis
2.
Desa Baderan
3.
Gunung Pattok
4.
Padang Savana Sekasor (merujuk pada
penamaan daerah ini oleh penduduk Sumbermalang), Lereng Argopuro.
Wisata Sejarah
1.
PG Demaas ( Besuki )
2.
PG Wringin Anom ( Panarukan )
3.
PG Olean ( Situbondo )
4.
PG Pandjie ( Panji )
5.
PG Asembagoes ( Asembagus )
6.
Goa Jepang
7. DAM Sluice
8.
Stasiun Kereta Api
9.
Rumah Resident Besuki
10.Rumah
Dalem Tengah
11. Rumah Bupati Besuki
12.
Situs Selobanteng
13.
Situs Batu Lantai
14.
situs prasejarah Sumbermalang
Wisata Religi
Pondok
Pesantren Besar
1.
PP Salafiyah Syafi'iyah (KHR. Azaim
Ibrahimy, S.Sy)
2.
PP Walisongo (KHR. Muhammad Kholil
As'ad)
3.
PP Sumber Bunga (KH. Syainuri Sufyan)
4.
PP Ad Dhiyaul Musthafawiy, Olean
(Habib Haidarah Al Hinduan)
5.
PP Nurul Huda, Peleyan (Habib
Musthofa Al Djufri)
6.
PP Nurul Huda, Paowan (KH. Mursyid
Romli)
7. PP Nurul Iman (Seletreng Kapongan) (KH. Faruq Amir)
8.
PP Nurul Islam (Seletreng Kapongan)
(KH. Ubbad Yamin)
9.
PP Syech Maulana Ishaq (Pecaron)
Pengasuh Kyai Ainur Rofiq
10.PP
Darul Mubtadi'in (Bletok) Kyai Mas Basid
11. PP Sabilal Muhtadin (Bungatan) (KH. Mas Faqih Aly)
12.
PP Nurul Wafa (Demung)
Makam
dan Petilasan
1.
Pasarean Syech Maulana Ishaq
(Pecaron)
2.
Pasarean Agung Saifudin
3.
Makam Raden Tjondrokusumo
4.
Petilasan Syekh Maulana Ishaq
5.
Makam Ke Pate Alos (Besuki)
6.
Situs Makam Tegal Mas
Wisata
Religi
1.
Klenteng Poo Tong Biaw Besuki
2.
Gereja
Wisata Seni dan Budaya
1.
Kesenian Ojhung
2.
Pojhien
·
Komentar
Posting Komentar