Algoritma Pemrograman Dasar
7 Contoh Algoritma Pemrograman
Dasar
Dalam dunia programming, menguasai algoritma adalah hal penting. Karena
algoritma adalah tumpuan untuk menyeleasikan sebuah persoalan. Lalu, apa
sih pengertian algoritma
pemrograman?
Algoritma pemrograman adalah urutan langkah logis tertentu untuk memecahkan
suatu masalah. Hal ini ditekankan pada urutan langkah logis, yang artinya
algoritma harus mengikuti suatu urutan tertentu, dan langkah-langkahnya tidak
boleh diloncat. Pengertian lainnya dari algoritma adalah urutan
langkah-langkah logis dalam penyelesaian masalah yang disusun secara
sistematis.
Asal kata algoritma sendiri berasal dari nama Abu Ja’far Mohammed Ibn Musa
al-Khowarizmi, ilmuwan Persia yang menulis buku berjudul “Al Jabr
W’Al-Muqabala” (Rules of Restoration and Reduction) yang diterbitkan pada tahun
825 M.
Dalam algoritma, alur pemikiran dalam menyelesaikan suatu persoalan
dituangkan secara tertulis. Hal pertama yang ditekankan adalah alur pikiran,
sehingga algoritma seseorang dapat juga berbeda dari algoritma orang lain.
Sedangkan penekanan kedua adalah tertulis, yang artinya alur tersebut dapat berupa
kalimat, gambar, atau tabel tertentu.
Algoritma sendiri memiliki beberapa ciri penting agar bisa digunakan untuk
menyelesaikan masalah, diantaranya:
§
Algoritma harus berhenti setelah mengerjakan sejumlah langkah tertentu
§
Setiap langkah harus didefinisikan dengan tepat dan tidak ambigu
§
Algoritma memiliki masukan berjumlah nol atau lebih.
§
Algoritma memiliki keluaran berjumlah nol atau lebih.
§
Algoritma harus efektif. Maksudnya setiap langkah yang tertulis harus
sederhana sehingga dapat dikerjakan dalam waktu singkat dan masuk akal.
Dalam bidang komputer, fungsi algoritma sangat
diperlukan untuk menyelesaikan berbagai masalah pemrograman, terutama dalam
komputasi numerik. Tanpa algoritma yang dirancang dengan baik, proses
pemrograman akan menjadi salah, rusak, lambat dan tidak efisien. Pelaksana
langkah-langkah di dalam algoritma adalah sistem komputer. Agar manusia dan
komputer dapat berkomunikasi, manusia memberikan perintah-perintah kepada
komputer berupa kumpulan instruksi yang dikumpulkan di dalam program. Dalam
menyelesaikan persoalan, komputer perlu merumuskan beberapa langkah
penyelesaian persoalan dalam sekumpulan instruksi. Kumpulan instruksi yang
dimengerti oleh komputer inilah yang disebut dengan program.
Untuk menerjamahkan bahasa manusia ke dalam bahasa komputer, diperlukan
sebuah alat untuk menjembatani komunikasi di antara keduanya. Alat yang
digunakan tersebut adalah bahasa pemrograman. Setiap bahasa pemrograman
memiliki tingkatannya tersendiri, tergantung dari bagaimana bahasa tersebut
bisa diterapkan langsung oleh manusia selaku pengguna. Tingkatan bahasa
pemrograman dapat dikategorikan ke dalam 3 jenis, yaitu:
§
Bahasa tingkat tinggi (High Level Language / HLL). Contohnya: Pascal, C,
Java, PHP, ASP
§
Bahasa tingkat menengah (Medium Level Language / MLL). Contohnya: Assembly
§
Bahasa tingkat rendah (Low Level Language / LLL). Contohnya : Machine Code
Dari berbagai bahasa pemrograman, cara memberikan instruksinya
berbeda-beda. Meskipun begitu, semuanya bertujuan untuk menghasilkan keluaran
yang sama. Program yang ditulis dalam bahasa pemrograman akan dikonversi ke
dalam bahasa mesin menggunakan penerjemah. Berikut ini metode menerjemahkan
bahasa pemrograman ke dalam bahasa mesin dalam programming:
§
Interpreter, yaitu menerjemahkan baris per baris instruksi. Bahasa Basic
menggunakan metode ini.
§
Compiler, yaitu menerjemahkan setelah seluruh instruksi yang ditulis.
Bahasa Pascal, dan C adalah beberapa contoh bahasa pemrograman yang menggunakan
metode ini.
Dalam mempelajari programming, Anda harus paham perbedaan antara belajar
programming dengan belajar bahasa pemrograman. Belajar programming artinya Anda
belajar tentang metode pemecahan masalah, kemudian menuangkannya dalam suatu
notasi tertentu yang mudah dibaca dan dipahami. Sedangkan belajar bahasa
pemrograman artinya Anda belajar memakai suatu bahasa, aturan tata bahasa, instruksi
yang digunakan, serta tata cara pengoperasian compiler, untuk membuat program
yang ditulis ke dalam bahasa tersebut.
Penulisan algoritma harus terdiri dari 3 bagian berikut ini:
§ Judul algoritma;Bagian yang terdiri
atas nama algoritma dan penjelasan (spesifikasi) tentang algoritma tersebut.
Nama sebaiknya singkat dan menggambarkan apa yang dilakukan oleh algoritma
tersebut.
§ Deklarasi; Bagian untuk
mendefinisikan semua nama yang digunakan di dalam program. Nama tersebut dapat
berupa nama tetapan, peubah, tipe, prosedur dan fungsi.
§ Deskripsi; Bagian ini berisi
uraian langkah-langkah penyelesaian masalah yang ditulis dengan menggunakan
notasi yang akan dijelaskan selanjutnya.
Penulisan algoritma sendiri tidak tergantung dari spesifikasi bahasa
pemrograman dan kemampuan komputer yang mengeksekusinya. Notasi algoritma bukan
notasi bahasa pemrograman, namun algoritma dapat diterjemahkan ke dalam
berbagai bahasa pemrograman. Lalu seperti apa contoh algoritma pemrograman
dasar yang wajib Anda kuasai? Berikut ini contoh-contohnya:
1. Algoritma Narasi
Contoh: Algoritma Kelulusan_mhs
Persoalan: Diberikan data berupa nama dan nilai mahasiswa. Jika nilai
mahasiswa lebih besar atau sama dengan 60 maka mahasiswa tersebut dinyatakan
lulus. Sedangkan jika nilainya lebih kecil dari 60, maka mahasiswa tersebut
dinyatakan tidak lulus.
Algoritmanya akan seperti berikut:
baca nama dan nilai mahasiswa.
jika nilai >= 60 maka
keterangan = lulus
tetapi jika
keterangan = tidak lulus.
tulis nama dan keterangan
baca nama dan nilai mahasiswa.
jika nilai >= 60 maka
keterangan = lulus
tetapi jika
keterangan = tidak lulus.
tulis nama dan keterangan
2. Algoritma Pseudo Code
Contoh; Algoritma Kelulusan_mhs
Persoalan: Diberikan data berupa nama dan nilai mahasiswa. Jika nilai
mahasiswa lebih besar atau sama dengan 60 maka mahasiswa tersebut dinyatakan
lulus. Sedangkan jika nilainya lebih kecil dari 60, maka mahasiswa tersebut
dinyatakan tidak lulus.
Deklarasi dari tipe datanya akan seperti berikut:
Nama = string
Nilai = integer
Keterangan = string
Nama = string
Nilai = integer
Keterangan = string
Algoritmanya akan seperti berikut:
read (nama, nilai)
if nilai >= 60 then
keterangan = ‘lulus’
else
keterangan = ‘tidak lulus’
write(nama, keterangan)
read (nama, nilai)
if nilai >= 60 then
keterangan = ‘lulus’
else
keterangan = ‘tidak lulus’
write(nama, keterangan)
3. Algoritma Flowchart
Berikut ini adalah beberapa contoh dari algoritma flowchart. Fungsi flowchart pada
pemrograman adalah untuk memudahkan programmer ketika merancang sebuah program
komputer. Ini dia contoh-contohnya:
§
Menentukan bilangan ganjil atau genap
Terdapat bilangan yang bernama “bilangan bulat” yaitu 0, 1, -1, 2, dan
seterusnya serta bilangan asli 1, 2, 3, 4, 5, dst. Kedua jenis bilangan
tersebut sering digunakan dalam perhitungan. Algoritma di bawha ini akan
menentukan apakah bilangan tersebut ganjil atau genap> Berikut ini adalah
flowchart dari algoritma tersebut:
Dari flowchart di
atas, penjelasannya adalah sebagai berikut:

Bilangan genap adalah sebuah bilangan bulat yang akan habis atau tidak
memiliki sisa jika dibagi 2 (dua). Sedangkan bilangan ganjil adalah sebuah
bilangan bulat yang tidak akan habis apabila dibagi 2 (dua) atau ada sisa
pembagian.
§
Algoritma tahun kabisat
Tahun kabisat adalah sebuah tahun yang memiliki tambahan 1 hari yang
bertujuan agar kalender dapat menyesuaikan dengan keadaan astronomi. Saat tahun
kabisat, bulan Februari memiliki 29 hari. Tahun yang dapat untuk dibagi dengan
4 adalah tahun kabisat. Berikut ini adalah algoritma untuk menentukan tahun
kabisat jika disajikan dengan flowchart seperti di bawah ini:
§
Menghitung harga yang harus dibayar setelah mendapatkan sebuah diskon
Contoh flowchart kali ini adalah flowchart dari algoritma untuk menentukan
biaya yang harus dibayar oleh pembeli sesudah mendapat diskon 10%. Syarat untuk
mendapatkan diskon tersebut adalah jumlah dari total pembelian sebesar
Rp.1.500.000,-. Berikut ini adalah algoritma flowchartnya:
Jumlah barang memiliki
sifat yang dinamik sesuai dengan masukan dari pengguna. Intinya, jika total
pembeliannya kurang dari 1500000, maka pembeli tidak akan mendapatkan diskon.

§
Flowchart menghitung luas lingkaran
Algoritma flowchart di bawah ini adalah contoh flowchart untuk menghitung
luas lingkaran dengan rumus L = πr2:
Algoritma:
§
Program dimulai
§
Tentukan nilai phi dan r
§
Hitung L = phi x r2
§
Cetak Hasil L
§
Program Selesai
Flowchart:

§
Flowchart menghitung luas segitiga
Berikut ini contoh flowchart
program untuk menghitung luas segitiga, dimana diketahui nilai ALAS = 10 dan
nilai TINGGI = 8. Pada flowchart ini, untuk mendapatkan nilai awal dari “ALAS”
dan “TINGGI” menggunakan kotak proses, karena nilai “ALAS” dan “TINGGI” sudah
ditentukan sebelumnya.

Sekian artikel kami kali ini seputar contoh algoritma pemrograman
dasar. Semoga artikel kami kali ini dapat menjadi bahan materi Anda untuk
mempelajari pemrograman dasar.
Komentar
Posting Komentar